Mematuhi panduan etika penulisan publikasi ilmiah

Ketika menyelesaikan sitasi untuk naskah dan memeriksa lagi ejaan nama penulis, kita menemukan artikel lain dengan nama penulis yang sama yang sepertinya berkaitan dengan penelitian kita. Kita menambahkan artikel lain tersebut ke daftar pustaka tanpa meluangkan waktu untuk membacanya. Beberapa saat kemudian, makalah telah siap dan kita melihat gambar rangkuman yang dirancang dengan baik dari salah satu pustaka. Kita menyalinnya, menyesuaikan beberapa warna, dan meyisipkannya dalam makalah tanpa mensitasi sumber asli dan meminta izin penulisnya.

Apa yang salah dengan salah satu atau kedua keadaan di atas?

Go back

Your message has been sent

Warning
Warning
Warning
Warning.

Kedua skenario adalah tidak etis. Menyalin karya orang lain dan membuatnya seolah-olah milik kita sendiri adalah bentuk plagiarisme dan pelanggaran etika besar.

Sesuatu yang juga tidak dibenarkan adalah mensitasi artikel yang tidak kita baca dengan benar, bahkan ketika abstrak membuatnya seolah-olah isinya relevan dengan penelitian kita. Ingat bahwa sesungguhnya sitasi adalah indikasi kepada pembaca bahwa apa yang kita rujuk secara langsung mendukung pernyataan kita. Tanpa menyadari rincian penuh makalah lain, kita mungkin secara tidak sengaja mengarahkan pembaca kepada hasil yang bermasalah atau berlawanan. Tulisan ini akan memandu bagaimana menavigasi tantangan etika seperti ini, yang meliputi:

  • Menghargai semua ko-penulis untuk kontribusinya.
  • Mengirimkan karya asli atau isi yang digunakan kembali dengan izin yang sesuai.
  • Menyajikan hanya data faktual dalam naskah.

Sains mengandalkan etika dan kejujuran. Karya kita bermanfaat untuk orang lain hanya jika kita menyajikan data yang akurat dan lengkap dari penelitian yang kita lakukan.

Menentukan penulis

Salah satu pertimbangan etika utama adalah memasukkan penulis yang benar pada naskah kita. Untuk memastikan kita tidak melupakan ko-penulis, definisi umum penulis sepertinya perlu disepakati di awal proyek. Untuk menghindari perselisihan di kemudian hari, hal berikut mungkin perlu dilakukan:

  • Tetapkan kebijakan kepenulisan dasar untuk lab
  • Identifikasi status kepenulisan dan kontribusi setiap orang yang terlibat
  • Tanda tangani perjanjian kolaborasi
  • Menyepakati definisi umum penulis pada awal proyek dan membahas perubahan jika diperlukan selama menyelesaikan penelitian.

Sebelum manuskrip dikirim, sebaiknya mintakan persetujuan kepada semua ko-penulis dan memberikan manuskrip ke setiap orang untuk dibaca.

Bayangkan kita sedang menyiapkan sebuah manuskrip dan menilai siapa yang seharusnya masuk dalam daftar ko-penulis. Menurut anda, siapa dari orang berikut yang berhak masuk?

Abimanyu

Mahasiswa dari universitas lain yang sedang melakukan pertukaran pelajar yang membantu merangkai alat percobaan

Bisma

Kolaborator yang menyediakan reagen baru, menganalisa hasil, dan mereviu naskah

Citraksa

Ilmuwan tamu yang membantu mengklarifikasi hipotesa yang digunakan dalam penelitian dan menawarkan umpan balik pada penyajian hasil

Drupada

Peneliti yang memeriksa dan mengoreksi naskah

Keputusan tentang siapa yang dimasukkan adalah subyektif. Dalam skenario seperti ini, rencana menentukan terlebih dahulu siapa yang akan dimasukkan sebagai penulis akan sangat membantu. Penulis harus terlibat dalam memberikan kontiribusi substansi pada rancangan dan pelaksanaan penelitian, maupun persetujuan terhadap naskah yang ditulis. Kalau seperti itu, Drupada yang memeriksa naskah tidak masuk sebagai penulis, tetapi ia bisa dimasukkan dalam bagian ucapan terima kasih (acknowledgement) atas bantuannya. Akan tetapi, Bisma, kolaborator sesungguhnya, adalah penulis sebenarnya.

Abimanyu, mahasiswa pertukaran pelajar, dan Citraksa, seorang kolega, jatuh dalam wilayah abu-abu. Keduanya sepertinya bukan penulis, tetapi itu tergantung pada seberapa jauh mereka terlibat. Jika hanya memberi label tabung reaksi dan membuat reagen, tidak masuk sebagai penulis. Tetapi jika Abimanyu membantu merancang percobaan dan memberikan kontribusi kritis terhadap penelitian, mungkin layak memasukkannya sebagai ko-penulis.

Kita menghargai Citraksa atas diskusinya yang berharga. Akan tetapi, jika kontribusinya termasuk arah penelitian seluruhnya, rancangan percobaan yang kritis untuk makalah, kontribusi intelektual kritis yang mengarahkan pemahaman terhadap analisa, dan/atau membantu pemaparan dalam naskah, ia bisa naik tingkat menjadi ko-penulis.

Plagiarisme

Memberikan penghargaan kepada orang yang seharusnya adalah komponen inti etika penelitian ilmiah. Plagiarisme adalah pemakaian gagasan, proses, hasil atau kalimat orang lain tanpa memberikan penghargaan yang sesuai. Untuk menghindari plagiarisme:

  • Kirimkan hanya karya asli atau karya yang telah mendapatkan izin pemakaian yang sesuai.
  • Kutip atau sitasi karya orang lain dengan benar.

Untuk membantu ini mudahnya kita jangan menyalin kata demi kata atau mendekati kata demi kata, atau bahkan menyusun ulang paragraf yang sangat mirip, teks atau hasil orang lain. Jika kita menggunakan karya orang lain, amankan dengan meminta izin menurut ketentuan yang berlaku dan hargai mereka untuk itu. Yang perlu dimintakan izin khususnya adalah pemakaian teks dan gambar yang punya hak cipta dan mengakui sumbernya dalam manuskrip. Ingat bahwa plagiarisme bukan hanya tentang kalimat atau kata-kata. Jika kita menyalin atau meniru gagasan, hipotesis atau poin utama orang lain, pastikan untuk mensitasi karya mereka.

Apakah ini termasuk plagiarisme? Nakula sedang menulis naskah dan ingin menggunakan kalimat ini dari suatu artikel:

Teks asli:

Chloramphenicol can produce some serious adverse effects, including aplastic anemia, neurotoxicity, and some cancers.

Sumber: https://www.acs.org/molecule-of-the-week/archive/c/chloramphenicol.html?cid=home_motw

Teks Nakula:

Chloramphenicol produces some adverse effects such as aplastic neurotoxicity, anemia, and some cancers.

Apakah Nakula melakukan plagiarisme? (Ya/Tidak)

Go back

Your message has been sent

Warning

Menyalin kalimat orang lain kata demi kata, atau meskipun menyusun ulang kalimatnya dengan sangat mirip, adalah plagiarisme. Kata-kata Nakula jelas mirip dengan teks asli. Ia harus mengutip atau mensitasi, atau, sebagaimana umum dilakukan, menyajikan informasi penting dalam konteks baru dengan kalimatnya sendiri, sementara masih memberikan sitasi pada karya asli.

Dampak dari plagiarisme adalah dapat merusak reputasi profesional dan membahayakan opini masyarakat terhadap kelompok penelitian, institusi dan penyandang dana kita. Jurnal bisa juga tidak lagi menerima kiriman naskah kita, dan kita dapat menerima hukuman displin dari institusi kita. Selain itu, kita dapat dituduh melakukan pelanggaran hak cipta. Penerbit atau penulis yang memegang hak cipta terhadap karya asli dapat menggugat kita untuk kerusakan yang ditimbulkan. Jadi sebelum mengirimkan naskah, tandai semua karya yang bukan milik kita dan mintakan izin jika diperlukan.

Naskah terakhir Nakula sangat tergantung pada penelitian yang telah ia terbitkan dalam jurnal berlangganan.

Pilihan C adalah pilihan yang benar dalam skenario ini. Dengan menganggap Nakula menandatangani perjanjian seperti biasanya dengan jurnal, hak cipta artikel pertamanya sepertinya dipindahkan ke penerbit. Ia harus meminta izin untuk penggunaan kembali ini dan manandai isi penggunaan kembali ke karya sebelumnya.

Jika Nakula menggunakan karyanya sendiri tanpa mensitasi sumbernya, ia melakukan plagiarisme sendiri (self-plagiarism). Plagiarisme sendiri adalah replikasi yang tidak diterima dari teks atau hasil sendiri yang telah dipublikasikan sebelumnya tanpa menunjukkan sumbernya. Meskipun Nakula memegang hak cipta terhadap karyanya yang telah dipublikasikan, plagiarisme sendiri masih dipandang tidak etis. Ia masih dapat menjaga peneliti dari menemukan karya asli dengan data yang tersembunyi dan misinterpretasi kebaruan sebenarnya dari karya baru.

Untuk menghindari plagiarisme sendiri:

  • Tunjukkan sumber asli.
  • Beri tanda kutip pada bahan yang dikutip.
  • Minta izin jika orang lain memegang hak cipta.

Prosedur meminta izin untuk menggunakan bahan yang telah dipublikasikan tidaklah terlalu sulit. Semua penerbit menyediakan tautan untuk tujuan tersebut di setiap artikel yang diterbitkan. Sebagai contoh, untuk meminta izin menggunakan kembali bahan yang dimiliki American Chemical Society (ACS), cari artikel tertentu pada pubs.acs.org. Kemudian pilih tautan “Rights & Permissions” pada informasi sitasi artikel (lihat gambar). Buat akun jika dibutuhkan dan terima “terms and conditions” untuk menyelesaikan proses.

Etika sitasi

Kita tahu bahwa sitasi terhadap karya kita adalah penting. Tetapi ada juga isu terkait dengan sitasi ketika berbicara tentang etika penulis. Coba perhatikan dua kasus berikut ini.

Nakula dan Sadewa ingin meningkatkan jumlah sitasinya. Mereka memutuskan untuk mensitasi karya mereka satu sama lain, meskipun bidang penelitian mereka tidak bergitu terkait. Apa yang tidak mereka sadari adalah bahwa jenis “saling membantu sitasi” ini, dimana kita menjanjikan sitasi seorang peneliti dengan syarat ia mensitasi karya kita, secara buatan menggelembungkan metrik sitasi. Membuat “klub sitasi” seperti itu adalah tidak etis. Setiap sitasi harus mewakili kontribusi kritis terhadap pondasi karya baru kita, bukan hanya membantu. Begitu juga, mitra bestari atau editor tidak akan meminta kita untuk mensitasi karya mereka yang tidak berkaitan hanya untuk meningkatkan jumlah sitasi.

Untuk meningkatkan jumlah sitasi, Sengkuni memasukkan banyak sitasi terhadap hasil karyanya sendiri dalam pengiriman naskah barunya. Praktik ini secara buatan menggelembungkan jumlah sitas Sengkuni. Untuk menghindari munculnya hal yang tidak etis, tanya kepada diri sendiri, “Apakah penelitian ini kritis untuk menginterpretasikan poin yang sedang saya buat?” Jika jawabannya adalah ya, maka penelitian ini mempunyai dampak langsung terhadap penelitian kita saat ini, dan sitasi sendiri dapat diterima. Sebagai aturan umum, jaga sitasi sendiri sekecil mungkin.

Melaporkan data secara etis

Manjadi tanggung jawab etika kita untuk menyajikan data yang akurat dan lengkap dari penelitian kita. Meskipun kita berpikir itu akan membuat temuan kita lebih meyakinkan, jangan memanipulasi atau memalsukan data. Sebagai gantinya, sediakan semua detail sebenarnya sehingga seorang profesional terlatih akan mampu mengulangi pengamatan percobaan kita. Buat data primer tersedia sehingga orang lain bisa mereplikasi penelitian kita atau menganalisanya kembali di masa mendatang. Kirimkan data ke basis data publik, dimana tersedia, atau berikan data jika diminta bagi peneliti yang ingin mencoba mengulangi hasil kita.

Ketika membuat grafik, ingat bahwa tindakan yang membahayakan integritas gambar dapat dianggap pemalsuan atau manipulasi data yang tidak dibenarkan, meskipun kita hanya mencoba membuat gambar lebih mudah dibaca. Sebagai contoh, gambar asli yang ditunjukkan di bawah dipotong untuk menghemat ruang. Akan tetapi, gambar utuh menunjukkan bahwa informasi penting telah dibuang. Hal berikut ini tidak dapat diterima:

  • Memotong wilayah gambar dengan informasi yang menunjukkan pengotor (impurities) atau sesuatu yang tidak ingin kita jelaskan.
  • Menyesuaikan kecerahan, kekontrasan, atau efek lain hanya sebagian dari gambar (jika perlu melakukannya, atur semuanya).
  • Menggunakan kembali gambar tertentu dalam banyak gambar tanpa alasan dan penjelasan yang jelas.

Isu etika tambahan

Terbuka dan jujur dalam melaporkan temuan penelitian berarti berbagi informasi yang mungkin belum dianggap pengungkapan terbuka. Masih ada beberapa etika tambahan yang perlu kita pertimbangkan, antara lain:

  • Mengungkapkan pendanaan atau keuangan atau kepentingan lain.
  • Mengidentifikasi bahaya.
  • Mendapatkan persetujuan dan izin

Semua sumber pendanaan penelitian kita harus dilaporkan. Begitu juga dengan persaingan keuangan atau kepentingan lain yang mungkin terdampak dengan publikasi hasil harus dilaporkan. Hal lain yang perlu dilaporkan adalah keberadaan kepentingan keuangan yang signifikan dalam entitas korporasi atau komersial yang berkaitan dengan subyek penelitian. Selain itu, kita harus melaporkan hubungan kerja atau hubungan lain, dalam waktu tiga tahun sebelumnya, dengan entitas yang mempunyai kepentingan finansial atau lainnya dalam hasil di manuskrip.

Detailkan informasi keamanan untuk prosedur yang tidak umum atau inovatif yang digunakan, dan peringatkan pembaca akan keberadaan senyawa atau prosedur berbahaya tidak dikenal. Sesuatu yang tidak etis dan berbahaya adalah mengabaikan informasi berbahaya untuk meningkatkan peluang karya kita dipublikasikan. Identifikasi dan gambarkan dengan jelas prosedur berbahaya yang berpotensi, termasuk prosedur yang mungkin terjadi ketika scaling up.

Laporkan persetujuan yang diperoleh untuk studi yang melibatkan subyek manusia atau binatang. Mendapatkan persetujuan dari subyek manusia dan menganonimkan data pribadinya untuk melindungi kerahasiaannya selalu diperlukan. Ketika data dipublikasikan, tugas etika kitalah untuk menjaga identitas subyek manusia tetap tersembunyi.

Penutup

Dalam tulisan singkat ini kita telah membahas hal-hal yang berhubungan dengan:

  • menghargai ko-penulis untuk kontribusinya;
  • mengirimkan karya asli atau karya yang telah mendapatkan izin untuk menggunakannya;
  • menyajikan data sebenarnya dalam manuskrip.

(hs)


Comments

Leave a comment