Mengolah arang tempurung kelapa menjadi grafena Hariyati berhasil meraih doktor teknik kimia

Kemarin, Senin, 13 Februari 2023 Hariyati Purwaningsih melalui sidang yudisium fakultas dinyatakan lulus doktor ke-86 Departemen Teknik Kimia ITS dengan predikat Sangat Memuaskan. Rapat dipimpin oleh Wakil Komisi Pertimbangan Fakultas (KPF) Dr. Juwari dengan peserta rapat terdiri dari Prof. Heru Setyawan (Promotor), Dr. Widiyastuti (Ko-promotor), Prof. Gede wibawa (Penguji), Prof. Ali Altway (Penguji), Dr. Dyah Susanti (Penguji) dan Prof. Agus Purwanto (Penguji; UNS) dengan disaksikan oleh Kaprodi Pascasarjana Teknik Kimia ITS, Firman Kurniawansyah, Ph.D.

Hariyati dinyatakan lulus setelah berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul: Desain elektroda graphene/oksida logam non-mulia untuk aplikasi baterai logam udara, di hadapan Tim Penguji kemarin siang mulai pukul 13.00. Dalam disertasinya Hariyati mengusulkan metode untuk memfabrikasi elektroda komposit grafena/MnO2 dan grafena/Fe3O4 sebagai elektrokatalis untuk reaksi reduksi oksigen. Nanopartikel MnO2 dan Fe3O4 disintesis dengan metode elektrokimia menggunakan susunan elektroda monopolar selang seling (disini dan disini). Sementara itu, grafena oksida (GO) disintesis dari arang tempurung kelapa dengan metode Hummer termodifikasi.

Elektroda difabrikasi dengan deposisi elektroforesis suspensi yang mengandung GO dan nanopartikel MnO2 atau Fe3O4 secara bergantian. GO yang telah terdeposisi pada permukaan elektroda mengalami proses lanjutan reduksi melepaskan sebagian oksigennya membentuk lapisan-lapisan skala nano GO yang lebih longgar, yang di sini dirujuk sebagai rGO. Metode ini mengutungkakn dipandang dari kemampuannya untuk mereduksi GO secara bersamaan dengan fabrikasi elektroda, dan jadi memotong satu tahap proses yang biasanya dilakukan pada suhu tinggi. Uraian rinci bisa dibaca di makalah yang telah dipublikasikan di ACS Omega (2022).