Oleh: Heru Setyawan

Tujuan dari tulisan ini adalah untuk memberi saran bagaimana menata dan membangun dengan baik artikel yang akan dikirim ke jurnal ilmiah untuk publikasi. Artikel penelitian mengandung beberapa bagian dan masing-masing bagian mempunyai tujuan tertentu. Struktur umum artikel penelitian adalah sebagai berikut:
- Judul (Title)
- Abstrak (Abstract)
- Kata kunci (Keywords)
- Pendahuluan (Introduction)
- Metode (Methods)
- Hasil dan Pembahasan (Results and Discussion)
- Kesimpulan (Conclusion)
- Ucapan terima kasih (Acknowledgement)
- Pustaka (References)
- Bahan pendukung (Supporting Materials)
Teks utama sebuah artikel dirangkum dengan singkatan PMHP: Pendahuluan, Metode, Hasil dan Pembahasan. Disinilah hasil penelitian dipaparkan dan membawa pesan dan temuan utama secara efektif. Ingat bahwa waktu pembaca bukan tak terbatas. Oleh sebab itu, artikel harus ditulis seringkas mungkin.
Kelompok bagian terakhir membawa kepada akhir naskah dan meliputi Kesimpulan, Ucapan terima kasih, Pustaka dan Bahan pendukung. Akan tetapi, ini hanyalah pengelompokan buatan dan urutannya bisa berubah. Beberapa jurnal meminta agar bagian Pembahasan digabung dengan Kesimpulan dan Hasil. Yang lain mensyaratkan bagian tersebut mandiri. Ada juga yang memiliki susunan urutan yang berbeda (mis.: Metode ditaruh setelah Hasil dan Pembahasan).
Marilah kita lihat masing-masing bagian dan apa isinya, mulai dengan Judul. Judul yang efektif memiliki ciri tertentu, antara lain:
- Menarik perhatian pembaca
- Mengandung kata sesedikit mungkin
- Menggambarkan isi dengan tepat
- Informatif tetapi singkat
- Mengidentifikasi isu utama
- Tidak menggunakan jargon teknik dan singkatan, tetapi menggunakan bahasa formal
Lebih baik judul dibahas dengan ko-penulis. Ingat bahwa Editor dan Penelaah sejawat tidak suka judul yang tidak masuk akal dan gagal mewakili pokok bahasan dengan tepat. Yang mungkin lebih penting lagi adalah bahwa agar makalah yang ditulis dibaca oleh orang yang tepat. Jika judul tidak akurat, orang yang tepat mungkin tidak membacanya, dan masyarakat mungkin tidak menyadari pentingnya hasil penelitian tersebut. Ini bahkan dapat mengarah pada sitasi yang rendah daripada yang seharusnya diterima.
Menentukan urutan penulis dalam sebuah makalah adalah beragam tergantung pada disiplin ilmu dan budaya. Akan tetapi, aturan umumnya adalah bahwa penulis pertama (first author) adalah orang yang melakukan atau mensupervisi pengumpulan data, analisis, penyajian dan interpretasi hasil, dan juga menuliskan namanya bersama-sama untuk publikasi. Penulis koresponden (corresponding author) dapat penulis pertama atau, kadang-kadang penulis senior dari institusi. Penulis “hantu” dan penulis “hadiah” harus dihindari. Penulis hantu artinya tidak mencantumkan penulis yang berperan serta dalam penelitian sedangkan penulis hadiah adalah mencantumkan penulis yang tidak berperan. Yang juga harus selalu diingat adalah penulisan nama harus konsisten.
Kata kunci adalah label atau tanda untuk sebuah naskah yang digunakan oleh layanan pengindeks dan pengabstrak. Hindari pemakaian kata yang mempunyai makna yang luas. Kata kunci harus cukup spesifik yang dapat memberitahu dengan sangat cepat gagasan tentang isi sebuah makalah. Hindari singkatan kecuali hanya yang sudah benar-benar mapan dalam sebuah bidang ilmu, mis.: DNA. Periksa Panduan untuk Penulis untuk ketentuan-ketentuan kata kunci yang harus digunakan. Berikut adalah contoh kata kunci yang terkait dengan sebuah artikel dari ScienceDirect:
- Judul artikel: “An experimental study on evacuated tube solar collector using supercritical CO2“
- Kata kunci: Solar collector; supercritical CO2; solar energy; solar thermal utilization.
Jika judul sudah menarik perhatian pembaca, biasanya mereka melanjutkan dengan membaca abstrak. Abstrak tersedia secara bebas dalam layanan pengabstrak dan pengindeks elektronik, mis.: Scopus, PubMed, Medline dan Embase. Oleh sebab itu, abstrak harus berupa paragraf tunggal mandiri yang menyarikan masalah, metoda, hasil dan kesimpulan. Abstrak bertindak sebagai sebuah iklan untuk sebuah artikel karena abstrak tersedia secara bebas melalui pencari dan pengindeks daring. Oleh sebab itu abstrak harus dibuat menarik dan seakurat mungkin agar memiliki dampak terbesar. Abstrak yang ditulis dengan sangat jelas akan mendorong pembaca untuk membaca seluruh artikel. Namun demikian abstrak harus ditulis sesingkat mungkin. Luangkan waktu untuk menulis abstrak dengan hati-hati. Banyak penulis menulis abstrak terakhir setelah semua bagian artikel selesai sehingga abstrak mampu mencerminkan dengan akurat isi makalah.
Kemudian bagaimana proses membangun sebuah artikel? Urutan menulis artikel tidak sama seperti ketika membacanya. Untuk sebagian besar bidang ilmu, cara yang paling efisien adalah memandang naskah sebagai sebuah dinding, dan membangunnya bata demi bata, seperti ditunjukkan pada Gambar 1. Langkah pertama adalah membuat tabel dan gambar, lengkap dengan keterangan/judul gambar. Kemudian baru menguraikan Metoda yang digunakan, Hasil yang ditemukan dan Pembahasan sekitar hasil tersebut. Kesimpulan harus mengalir dengan baik dari sini dengan mudah. Setelah itu baru menulis Pendahuluan, untuk menunjukkan dimana kerja penelitian yang sedang ditulis ini berada didalam bidang ilmu terkait secara keseluruhan. Terakhir, baru ditulis Judul, Abstrak dan Kata kunci. Proses membangun artikel ini lebih mudah, lebih masuk akal dan lebih efektif daripada mencoba menulis sebuah artikel dengan urutan seperti ketika membacanya.
Diolah dari Modul Pembelajaran Elsevier Researcher Academy: “Structuring your article correctly“.
One reply on “Menata artikel untuk publikasi jurnal (Bag. 1)”
[…] Balik ke Bag. 1 […]