Categories
Articles

Bagaimana menyiapkan naskah untuk publikasi

Oleh: Heru Setyawan

Tulisan ini mencoba untuk memberi informasi latar belakang publikasi ilmiah dan menguraikan langkah penting dalam menyiapkan naskah untuk publikasi. Praktek inti publikasi akademik adalah penelaahan sejawat yang merupakan konsep mengevaluasi artikel oleh ahli dalam bidangnya (lihat disini). Gambar 1 menyajikan jumlah judul jurnal dari tahun ke tahun. Terlihat disini bahwa proses penelaahan sejawat terus menjadi praktek populer, dan jumlah jurnal dengan penelaahan sejawat terus tumbuh.

Gambar 1. Pertumbuhan jurnal dengan penelaahan sejawat.

Sebagai gambaran, marilah kita lihat siklus publikasi pada Elsevier. Per 2014, artikel yang ada dalam arsip sistem Elsevier berjumlah 12,6 juta. Tergantung pada jurnalnya, secara rata-rata 30-60% ditolak secara langsung oleh salah seorang dari 13.000 editor yang bekerja dengan Elsevier. Artikel yang tidak ditolak akan mengalami penelaahan sejawat. Ada sekitar 560.000 penelaah sejawat yang bekerja dengan Elsevier untuk mengevaluasi artikel-artikel tersebut (per 2014). Dari jumlah tersebut, sekitar setengahnya diterima setelah revisi minor atau mayor. Secara keseluruhan, 365.000 artikel pada akhirnya diterima oleh editor setiap tahun dan “diproduksi”, yang artinya ditata, diunggah dan diterbitkan daring, dihubungkan dengan panggung luar seperti PubMed, dipromosikan kepada pembaca yang sesuai, dan tentu saja diarsip untuk pemakaian nanti. Saat ini di basis data Elsevier ada lebih daripada 12,6 juta artikel dan telah diunduh lebih daripada 700 juta kali, oleh lebih daripada 11 juta peneliti, dari lebih daripada 120 negara.

Siap untuk publikasi? Sebagai aturan praktis yang baik, hasil penelitian sebaiknya tidak dipublikasikan dulu jika: (i) kedaluwarsa, (ii) menduplikasi penelitian sebelumnya, dan (iii) kesimpulan tidak benar atau tidak dapat diterima. Ketiga hal tersebut merupakan indikator yang baik untuk melihat bahwa laporan yang ditulis kurang menarik perhatian ilmiah atau secara substansi tidak maju dalam bidangnya. Hasil penelitian siap dipublikasikan jika informasi yang diperoleh memajukan pemahaman dalam bidang penelitian tertentu. Bentuknya dapat berupa:

  • menyajikan hasil atau metode baru dan orisinil
  • merasionalisasi, menyaring, atau menginterpretasikan kembali hasil yang telah dipublikasi, atau
  • menelaah kembali atau merangkum subyek atau bidang khusus.

Ingat bahwa naskah dan pesan yang kuat adalah sangat penting untuk memaparkan sumbangan pemikiran atau gagasan kepada masyarakat ilmiah.

Apa yang membuat sebuah naskah kuat? Naskah kuat mempunyai tiga ciri kunci. Pertama, pesan ilmiahnya jelas, bermanfaat dan mengesankan. Kedua, pesan disampaikan dan dibangun dengan cara yang logis. Dengan cara ini, naskah akan mampu membawa pembaca tiba pada kesimpulan yang sama seperti penulis, dan format yang dipilih memamerkan bahan dengan cara terbaik. Ketiga, naskah mampu membuat pembaca, penelaah sejawat dan editor dengan mudah menangkap pentingnya penelitian. Semakin besar usaha yang dilakukan untuk membuat naskah terdepan, semakin besar kemungkinan untuk diterima. Editor, penelaah sejawat dan pembaca semuanya ingin menerima dengan baik naskah yang disajikan yang sesuai dengan tujuan dan ruang lingkup jurnal yang dituju.

Ada beberapa tipe naskah yang bisa dipertimbangkan yang cocok untuk tujuan yang berbeda:

  1. Artikel penuh (full article). Tipe ini yang paling sering, umumnya berisi penelitian penting yang kuat, lengkap dan komprehensif.
  2. Surat (Letters) atau komunikasi pendek (short communications). Tipe ini berisi komunikasi cepat dan kemajuan awal penting dan orisinil dalam suatu bidang, yang jauh lebih pendek daripada artikel penuh.
  3. Makalah telaah ulang (review papers). Merangkum perkembangan terakhir topik khusus, menyoroti poin-poin penting yang telah dipublikasi sebelumnya, dan tidak mengenalkan informasi baru. 

Sebelum memilih tipe artikel untuk sebuah naskah, kita harus mengevaluasi kerja kita sendiri. Pertanyaan berikut mungkin bisa membantu:

  • Apakah penelitian cukup untuk sebuah artikel penuh?
  • Apakah penelitian begitu menggairahkan sehingga harus terbit secepat mungkin dalam sebuah komunikasi pendek?

Pembimbing atau kolega bisa menjadi sumber yang baik untuk dimintai nasehat terhadap tipe naskah. Orang luar kadang-kadang mampu melihat lebih jernih daripada kita sendiri.

Memilih jurnal yang tepat merupakan langkah yang sangat penting (baca disini). Dengan demikian, penelitian yang kita publikasikan akan sampai pada pembaca yang kita maksudkan. Jika sebuah makalah berada di luar ruang lingkup jurnal, sepertinya akan dengan segera ditolak oleh editor. Bukan karena mutu penelitiannya, tetapi karena topik tidak sesuai dengan jurnal. Sangat penting untuk diingat agar jangan bertaruh dengan mengirim naskah yang sama pada lebih daripada satu jurnal pada waktu yang bersamaan. Standar etika internasional melarang pengiriman naskah ganda atau serempak, dan editor benar-benar akan mencari tahu. Ingat bahwa pembimbing, yang sering menjadi ko-penulis, memiliki tanggung jawab juga terhadap penelitian yang akan dipublikasikan, dan bisa juga dimintai bantuan. Kolega mungkin juga bisa membantu memutuskan jurnal mana yang cocok. Teliti semua calon jurnal untuk mencari tahu Tujuan dan Ruang lingkupnya, tipe artikel yang diterima, pembaca dan topik yang sedang panas. Sebagai saran, artikel dalam daftar pustaka biasanya dapat mengarahkan secara langsung jurnal yang tepat. Kunjungi laman jurnal pada penerbitnya, dan baca abstrak publikasi terakhir.

Salah satu pertimbangan dalam memilih jurnal adalah Impact Factor, yang memberi informasi berapa kali artikel terbaru dalam satu jurnal dirujuk secara rata-rata pada tahun itu (lihat disini). Impact factor tidak memberi indikasi tentang sitasi masing-masing artikel. Ketika mempertimbangkan jurnal yang akan kita tuju untuk naskah kita, Impact Factor dapat memberi panduan, tetapi jangan menjadi satu-satunya alasan memilih sebuah jurnal.

Editor (dan penelaah) tidak suka menghabiskan waktu untuk naskah yang tidak disiapkan dengan baik. Itulah sebabnya setiap jurnal mempunyai “Panduan untuk Penulis (Guide for Authors) dengan rincian spesifik untuk menyiapkan sebuah manuskrip. Gunakan Panduan untuk Penulis meskipun baru draf pertama. Hal ini akan membantu dalam tata letak naskah, gaya referensi, nomenklatur, gambar dan tabel, dan hal-hal penting lainnya. Ini akan menghemat waktu, baik bagi penulis maupun editor dan penelaah.

Sebelum mulai menulis makalah, tentukan apakah penelitian siap dipublikasikan dengan menganalisis pentingnya capaian penelitian. Kemudian putuskan tipe naskah yang paling baik, apakah komunikasi pendek, artikel penuh atau makalah telaah ulang. Pilihlah jurnal sasaran yang paling sesuai dan mempunyai tingkat pembaca yang tepat dan bergengsi untuk tingkat penelitian yang dicapai. Periksa Panduan untuk Penulis untuk jurnal sasaran, dan dapatkan rincian untuk penyiapan manuskrip. (hs)

Diolah dari Modul kuliah Elsevier Researcher Academy: “How to Prepare manuscript for publication”.

Artikel terkait


Advertisement

By Lab Elkimkor

We belong to the Department of Chemical Engineering, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Indonesia.

3 replies on “Bagaimana menyiapkan naskah untuk publikasi”

[…] Bagi peneliti aktif sangat penting untuk selalu mengikuti perkembangan terkini kemajuan penelitian dalam bidangnya. Menemukan artikel yang tepat untuk dibaca sangatlah sulit. Literatur dimana pengetahuan diarsipkan sangat terfragmentasi dan tersebar dimana-mana dalam potongan-potongan kecil. Sangat jarang ditemukan pengetahuan yang diinginkan terkumpul menjadi satu tempat. Oleh sebab itu, cara yang paling mudah untuk mengikuti perkembangan terkini adalah dengan pertama kali membaca artikel/makalah yang jenisnya review (disini). […]

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s