Categories
Articles

Bagaimana menelaah sebuah naskah untuk publikasi jurnal

Oleh: Heru Setyawan

Tulisan ini akan mengulas tentang proses penelaahan sejawat (Peer review) dan langkah penting yang perlu diikuti ketika menelaah (mereview) sebuah manuskrip. Penelaahan sejawat adalah proses mapan yang menempatkan penelaah sebagai jantung publikasi ilmiah. Proses penelaahan sejawat menjadikan masyarakat ilmiah dapat meningkatkan mutu kajian ilmiahnya, dan membuang penelitian yang jelek, tidak bermakna dan palsu. Philosophical Transactions of the Royal Society adalah jurnal ilmiah pertama yang menformalkan proses penelaahan sejawat pada tahun 1665. Sejak itu, proses ini telah diperbaiki, diformalkan dan diadaptasi untuk dipakai dalam hampir semua publikasi ilmiah. Penelaahan sejawat sekarang melekat erat pada pusat publikasi ilmiah, karena dengan penelaahan sejawat dalam proses publikasi jurnal, apakah akses terbuka atau publikasi tradisional, kerja peneliti tidak hanya dapat ditingkatkan dan divalidasi, tetapi juga didaftar, disebarluaskan dan dipelihara.

Proses penelaahan sejawat tergantung pada peneliti yang secara aktif menyediakan waktunya untuk menelaah artikel. Penelaah – yang juga pembaca dan penulis – memungkinkan proses penelaahan bekerja melalui pemeriksaan dan memberi komentar secara kritis terhadap manuskrip dengan cara yang adil dan tidak menyimpang untuk pada akhirnya memperbaiki penelitian sebelum publikasi.

Sudah menjadi kesepakatan umum masyarakat ilmiah bahwa hipotesa ilmiah atau pernyataan yang dipaparkan kepada dunia tanpa mengalami proses penelaahan sejawat sering diabaikan oleh masyarakat ilmiah. Tanpa penelaahan sejawat, ada alasan kuat untuk mengatakan bahwa hampir atau bahkan tidak ada pengendalian mutu dalam komunikasi ilmiah itu, yang mengarah kepada hilangnya kepercayaan terhadap hasil penelitian yang disajikan. Penelaah adalah tulang punggung penelaahan sejawat.

Menjadi penelaah adalah pekerjaan sukarela, tanpa bayaran. Pertanyaannya sekarang adalah mengapa banyak peneliti yang bersedia untuk melakukannya? Salah satu alasan utama adalah rasa menjadi bagian dari “tugas atau kewajiban” terhadap masyarakat peneliti. Menelaah artikel sering dipandang sebagai memberikan sesuatu kembali kepada masyarakat. Karena penelaah juga penulis (author), mereka memahami pentingnya peran yang mereka mainkan dalam masyarakat. Penelaah yang lebih berpengalaman melihat nilai menjadi mentor bagi peneliti yang lebih muda, dan bahagia melihat mereka berkembang dan meningkat dengan berjalannya waktu. Banyak peneliti menelaah artikel hanya karena mereka senang dan menikmatinya.

Selain itu, ada juga alasan lain menjadi penelaah artikel, mis.: agar tetap berada di garda terdepan dalam penelitian terkini dan canggih. Menjadi penelaah juga dapat meningkatkan reputasi akademik dan membantu dalam perkembangan karir. Akhirnya, menelaah juga membantu penelitian penulis sendiri dan membangun hubungan dengan jurnal atau editor.

Tujuan penelaahan sejawat adalah untuk menyediakan proses yang mapan bagi peneliti untuk memperbaiki, menvalidasi, mendaftarkan dan memelihara penelitiannya. Penelaahan sejawat manjamin bahwa makalah mutu terbaiklah yang dipilih, dan bahwa penelitian sebelumnya dihargai. Melalui proses penelaahan sejawat, kecurangan dan plagiarisme dapat dideteksi, meskipun tetap menjadi tanggung jawab utama penulis untuk terikat pada prosedur etika internasional yang diakui. Menjadi penelaah sejawat juga memainkan andil penting dalam pengembangan karir.

Penelaah sejawat mengidentifikasi hal-hal yang terkait dengan makalah seperti kesalahan metodologi, kurangnya orisinalitas, atau kesimpulan yang tidak didukung oleh hasil yang diperoleh. Penelaahan sejawat juga harus menyoroti pengabaian dalam daftar referensi dan memperhatikan etika. Akan tetapi, penelaah sejawat tidak bertindak sebagai editor bahasa.

Ada banyak variasi proses penelaahan sejawat, salah satunya ditunjukkan pada Gambar 1. Ada tiga peran kunci dalam penelahaan sejawat: (i) penulis yang menulis makalah, (ii) penelaah sejawat yang memberikan opini dan nasehat ahli, dan (iii) editor yang membuat keputusan.

Gambar 1. Proses penelaahan sejawat secara umum.

Beberapa artikel ditolak tanpa penelahaan luar. Ketika sebuah manuskrip pertama kali dikirimkan ke sebuah jurnal, ketua editor (editor-in-chief) melakukan evaluasi awal untuk memutuskan apakah artikel tersebut masuk ke penelaahan luar atau tidak. Editor melakukan ini untuk mengidentifikasi artikel yang diluar cakupan atau yang mutunya sangat jelek, atau artikel yang mungkin melanggar etika seperti pengiriman ganda. Setiap editor jurnal mempunyai aturan khusus jurnalnya sendiri untuk mengidentifikasi artikel yang ditolak tanpa penelaahan luar.

Pada saat mulai proses penelaahan, Editor jurnal biasanya akan mengundang dua penelaah sejawat potensial untuk menelaah artikel tersebut. Editor biasanya meminta artikel ditelaah dalam dua minggu, meskipun perpanjangan kadang-kadang dapat diterima. Ketika penelaah sejawat mengirimkan laporan dan rekomendasinya, Editor membuat keputusan dan mengomunikasikan ini dengan penulis. Artikel tersebut kemudian direvisi sampai semua komentar penelaah sejawat telah dijawab dengan memuaskan. Laporan penelaah sejawat membantu Editor mencapai keputusan pada makalah yang dikirim.

Jika penelaah sejawat tidak mengirimkan laporan sampai batas waktu yang disepakati, kantor editorial akan menghubunginya. Pengembalian tepat waktu hasil penelaahan adalah sangat penting. Jika sudah menyetujui permintaan Editor sebuah jurnal untuk menelaah sebuah makalah, usahakan mengembalikan laporan dengan cepat. Sebagai seorang penulis, kita tahu bagaimana rasanya menunggu sebuah keputusan!

Kadang-kadang kedua penelaah sejawat yang diundang tidak dapat menyepakati sebuah rekomendasi, dan mungkin ada perbedaan komentar pada sebuah makalah tertentu. Dalam hal ini, penelaah sejawat ketiga mungkin diundang untuk menelaah makalah tersebut. Editor jurnal akan memutuskan ketika ini diperlukan. Dalam semua kasus, penelaah sejawat tetap anonim, meskipun jika diminta mungkin dapat diberitahukan.

Sebagai penelaah sejawat barangkali perlu dipahami mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam proses penelaahan. Penelaah sejawat tidak boleh menghubungi penulis secara langsung tentang makalah mereka, dan harus mengikuti instruksi Editor jurnal sepanjang waktu. Seluruh manuskrip dan bahan terkait yang diterima sebagai penelaah sejawat harus diperlakukan sebagai konfidensial, dan tidak boleh dibagikan kepada orang lain atau diambil sendiri. Ketika menyiapkan komentar untuk penulis, penelaah harus memberikan umpan balik yang membangun dan berdasarkan bukti.

Ketepatan waktu adalah kunci dalam penelaahan. Semua jurnal bertujuan untuk memberikan keputusan pertama kepada penulis secepat mungkin. Jadi, kerjasama penelaah sejawat dalam menepati jadwal adalah sangat penting, dan sangat dihargai oleh seluruh tim editorial. Ini meliputi staf editorial, Editor jurnal, penerbit dan semua penelaah sejawat yang bekerja sangat keras untuk mengurangi waktu yang penulis – seperti anda dan kolega anda – harus tunggu untuk sebuah keputusan.

Tabel 1 menyajikan ringkasan bagaimana melakukan penelaahan secara sistematis. Pertama yang perlu dilihat dalam melakukan penelaahan adalah nilai penting dan kejelasan hipotesis penelitian. Pertanyaan yang perlu diajukan adalah apakah artikel memberikan konteks untuk pengujian hipotesis? Kemudian, pertimbangkan orisinalitas penelitian. Apakah artikel memberi sumbangan baru terhadap literatur.

SesiUraian
PenulisanJelas dan ringkas
JudulSpesifik dan mencerminkan isi naskah
AbstrakSingkat dan menggambarkan penelitian
MetodologiDijelaskan lengkap dan relevan dengan penelitian
GambarBenar dan jelas dengan huruf proporsional dengan ukuran gambar
TabelApakah dapat disederhanakan atau diringkas? Adakah yang harus dihilangkan?
PembahasanPembahasan tentang temuan yang dihubungkan kembali dengan tujuan penelitian
KesimpulanSiratan dari hasil yang diperoleh, dan posisinya dalam konteks penelitian yang lebih luas; bukan rangkuman temuan.
Nama dagang/ singkatan/ simbolDigunakan dengan benar ketika dipakai
PustakaApakah semua sumber yang dipublikasikan sebelumnya dirujuk dengan benar?
Tabel 1. Pendekatan sistematis proses menelaah.

Seksi berikutnya adalah metodologi. Metodologi harus dijelaskan lengkap dan relevan dengan penelitian, dan harus bisa diulangi. Seksi pembahasan yang bagus akan menghubungkan kembali temuan dengan tujuan penelitian seperti diuraikan dalam Pendahuluan. Penulis harus membicarakan siratan hasil yang dipaparkan. Akhirnya, pertimbangkan gaya penulisan dan penyajian gambar dan tabel. Apakah semua gambar dan tabel perlu dan apakah mereka menambah kedalaman dan mutu artikel. Dapatkah artikel disusun lebih baik, dan bahasanya jelas, ringkas dan cocok untuk pembaca yang relevan?

Judul artikel harus spesifik dan mencerminkan isi manuskrip. Abstrak harus singkat, memberikan ringkasan akurat dari artikel, yang meliputi tujuan, metode, hasil dan simpulan. Abstrak harus tidak mengandung informasi yang tidak dapat berdiri sendiri.

Selama proses penelaahan, masalah etika merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Jika ada kecurigaan bahwa artikel yang sedang ditelaah mungkin melanggar etika, peringatkan Editor secepat mungkin. Contoh isu etika antara lain publikasi tiruan, fabrikasi atau pemalsuan data, plagiarisme dan konflik kepentingan. Periksa apakah protokol telah disetujui oleh Komite Etika yang sesuai (jika ada). Akhirnya, nama dagang atau singkatan harus digunakan dengan benar.

Langkah akhir dalam melakukan sebuah telaah adalah membuat rekomendasi yang jelas kepada Editor. Ini biasanya diikuti dengan komentar kepada Editor yang bersifat konfidensial. Ketika membuat rekomendasi, pilihan yang umum adalah sebagai berikut:

  • diterima dengan revisi minor
  • diterima dengan revisi mayor
  • ditolak
  • diterima

Memberikan rekomendasi sering dapat menjadi bagian paling sulit dalam proses menelaah terutama bagi penelaah yang masih baru. Akan tetapi, ingat bahwa ini hanyalah “sebuah rekomendasi” dan Editor akan membuat keputusan akhir, sepanjang Editor diberi cukup alasan untuk sampai pada keputusan yang tepat.

Ketika membuat rekomendasi kepada Editor, penelaah sejawat harus memberikan komentar yang spesifik kepada penulis, memberikan umpan balik terhadap struktur artikel, metodologi, hasil dan pembahasan, gaya penulisan dan penyajian. Jangan memasukkan rekomendasi untuk menerima atau menolak dalam komentar ini. Ketika menuliskan komentar untuk penulis, sebaiknya menggunakan bahasa netral dan hindari kritik langsung terhadap penulis. Berikan laporan penelaahan yang membangun. Hasil yang negatif atau merusak akan dapat mematahkan semangat peneliti, khususnya peneliti baru. Penting juga untuk memastikan bahwa komentar kepada Editor, rekomendasi, dan komentar kepada penulis, semuanya konsisten. (hs)

Diolah dari modul kuliah Elsevier Researcher Academy: “How to Review a Manuscript”.

Artikel terkait

Advertisement

By Lab Elkimkor

We belong to the Department of Chemical Engineering, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Indonesia.

2 replies on “Bagaimana menelaah sebuah naskah untuk publikasi jurnal”

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s